Arus perputaran waktu yang telah terlewati meninggalkan berbagai catatan yang menghiasi sejarah Bangsa Indonesia. Runtutan kejadian itu kemudian menjadi tolak ukur bagi masyarakat pada umumnya untuk menilai seberapa jauh keberhasilan yang telah diraih oleh Bangsa ini. Khusus berbicara mengenai perkembangan ekonomi Bangsa ini, mungkin tak ada habis-habisnya jika kita bahas secara gamblang. Sampai saat ini yaitu dipenghujung tahun 2010, perekonomian Indonesia cukup menjadi sorotan. Ada sebagian pihak yang berpendapat bahwa terdapat peningkatan dari perkembangan ekonomi Indonesia, namun tak sedikit pula ada pihak-pihak yang beranggapan bahwa perekonomian Indonesia tidak mengalami peningkatan. Kedua pendapat tersebut setidaknya mesti kita hargai walaupun tidak sepenuhnya pendapat mereka kita terima.
Secara kasat mata, memang (bisa) dikatakan perekonomian Indonesia meningkat, jika kita pandang dari sudut Makro. Namun, jika dipandang dari sudut Mikro, rasa-rasanya kita tak melihat perkembangan yang optimal dari jalannya perekonomian Indonesia. Jurang-jurang antara si Kaya dan Si Miskin masih saja menganga. Bajay-bajay di jakarta terlihat tak jarang sesekali berpapasan dengan mobil-mobil mewah yang digunakan oknum Pemerintah atau masyarakat kelas atas. Pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat saja, belum mampu diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai. Ketika kehidupan ekonomi mengkotak-kotakkan masyarakat menjadi beberapa kelas,mulai dari kelas bawah , menengah, sampai kepada kelas atas. Sungguh semua ini menjadi momok yang mengkhawatirkan jika kita mau sedikit berempati. Lalu pertanyaan klasik yang biasa dilontarkan ialah “mengapa ini semua bisa terjadi?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar